Tuesday, September 07, 2010

Sebentuk doa untuk Ibu dan Bapak ku

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang


Ya Alloh, ya Robb

Sungguh aku telah banyak berhutang budi kepada kedua orang tuaku.

Dan aku tahu aku tak akan mampu membalas kebaikan mereka….


Ya Alloh, ya Robb

Hanya Engkaulah yang mampu membalaskan budi baik mereka

Maka aku memohon kepada-Mu ya Alloh

Sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil

Ampunilah dosa dan kesalahan yang mereka perbuat semasa hidup nya

Lapangkanlah kuburnya

Lepaskanlah mereka dari siksa neraka.


Ya Alloh, ya Robb

Balaslah amal kebajikan yang mereka perbuat dengan pahala-Mu yang berlipat-lipat.

Berilah mereka kemuliaan dihadapan Mu


Ya Alloh, ya Robb

Masukanlah mereka kedalam surga-Mu yang mulia

Sungguh aku ridho dan ikhlas mereka mendapatkan surga-Mu


Ya Alloh, ya Robb

Kabulkan doa dan permintaanku ini,

Amiiin ya robballamiin.


Thursday, August 19, 2010

Monolog 3 - Rumah di Surga

X : “Bang, kau masih ingat rumah mewah dan megah nan asri yang kita lihat saat melintas di kompleks lapangan golf kemarin?”

Y : “Ya masih ingat lah, kenapa rupanya bung?”

X : “Iya terlintas di pikiranku….apalah pekerjaan si empunya rumah itu sehingga dia bisa punya rumah semegah dan mewah macam itu? Pingin kali aku punya pekerjaan seperti itu bang. Biar bisa terbeli rumah macam itu”

Y :”Akupun terpikir pula macam kau, bung. Tapi beda sikit lah”

X :”Macam mana pikiran Abang, cerita kan lah bang”

Y :”Manakala aku lihat rumah semegah dan semewah itu di taman surga nan asri…..Terpikirlah oleh abang, macam manalah amalan ibadah orang si empunya rumah megah di taman surga itu. Pingin kali aku punya amalan ibadah seperti itu sehingga bisa terbangun rumah nan megah di taman surga”

X :”Alamaak paten kali, pikiran abang ini”

Y :”Iyalah….masa di dunia cuma terbeli RSS…di surga nanti dapet RSS lagi, banyak- banyaklah kita beramal biar terbeli rumah mewah di surga nanti”

Monolog 2 - Riya

X : “Halo Bang! saya baru tahu kalo saya ini orang baik lho…”

Y :”Oh ya…? Bagaimana bisa begitu Bung?”

X :”Ya saya baru saja menolong seseorang yang tidak saya kenal, dan diapun tidak mengenal saya”

Y :”Apakah orang itu benar-benar dalam kesulitan?”

X :”Ya, mobilnya tidak bisa hidup diparkiran yg panas terik, saat itu sebenarnya saya sudah mau pulang, tapi saya urungkan dan malah turun dari mobil saya dan membantu dia, hebatnya saya bisa memperbaikinya sehingga mobilnya bisa hidup. Nah bagaimana?.. baik kan saya…?

Y :”Hmmm…ya kelihatannya demikian, tapi tunggu dulu Bung; bisa jadi justru orang yang kamu bantu itulah yang orang baik.”

X :”Koq bisa begitu?”

Y :”Iya bisa, ketika orang itu mendapatkan kesulitan dia memohon pertolongan pada Allah. Dan Allah yang Maha Baik mengabulkannya dan kemudian menggerakan hatimu untuk menolong si orang baik ini, sehingga dia bisa keluar dari kesulitannya”

X : “Astagfirullah, berarti tadi saya riya pada diri sendiri ya….?”

Y :”Subahanallah, makanya harus selalu ingat La haula wala quwwata illa billah, memangnya bung bisa apa tanpa ijin Allah”

Monolog 1 - Sombong

+ : “Aku berhasil mengalahkannya…..”

- : “Mengalahkan siapa…?”

+ : “Kesombonganku…..”

- : “Hmm kalo kau berhasil mengalahkan kesombonganmu kenapa kau tulis disini?”

+ :”Berarti aku masih sombong ya…..?”

Monday, August 02, 2010

Rumah Baca STAN82




Tgl 31 Juli 2010, Sebuah Rumah Baca di Cibarusah diresmikan.

Rumah Baca STAN82, demikian namanya. Rumah Baca ini merupakan hasil kolaborasi alumni STAN th 82, PT Tiga Raksa Satria dan RS Harapan Mulia.

Menempati sebuah ruangan di RS Harapan Mulia - Cibarusah, jawa barat rumah baca ini diharapakan bisa di akses oleh anak-anak dari golongan tidak mampu disekitar lokasi maupun anak-anak yang punya minat baca tinggi dan haus akan bacaan yang baik dan bermutu.

Rumah baca ini merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi kami STAN82 untuk ikut serta mencerdaskan bangsa.....

Dalam kesempatan peresmian itu kami juga berkerja sama dengan Pertamina melakukan sosialisasi penggunaan elpiji yang aman dan benar...


computer multimedia pun tersedia

ruang yang resik dan nyaman

vcd pendidikan juga ada

rak-rak buku

asyik mencoba komputer

setiap buku berharga, kami menerima sumbangan buku

Kak Isti asyiik mendongeng

yang  tuapun asyik mendengarkan dongeng kang isti

tim dari tigaraksa

Pak Troy dari Tiga Raksa memberikan sambutan


Egi menjadi MC dlm acara ini

peletakan buku di rak simbol di resmikannya rumah baca STAN82

Direktur keuangan Tiga Raksa dan Ketua Alumni STAN82



pembagian bingkisan pada murid yg hadir



foto bersama tim tiga raksa dan tim STAN82

asyiik membaca

ditutup dengan makan bersama

makan bersama







murid yg hadir asiik membaca buku

membaca buku bersama



menyimak dongeng

mendengar penyuluhan mengenai elpiji

pertamina

memberikan penyuluhan

eratkan kerja sama - ciptakan sinergi pasti kita bisa

Saturday, June 26, 2010

My Mid Year Note......


Sabtu - Juni 26, 2010,

Hari ini Bang Arif terima raport, kami menjemputnya dari asrama dan mengajaknya pulang ke rumah. Bang Arif adalah anak kami yang bersekolah di SMA - SLB C (sekolah luar biasa C) yayasan Nusantara, sehari-hari dia tinggal di asrama yayasan Nusantara - Depok, paling satu bulan sekali kami meminjamnya (istilah untuk libur dari dari asrama) pada hari Sabtu untuk tinggal dirumah dan hari Minggu malamnya sudah kami antar kembali ke asrama.

Buat yang ingin tahu bang Arif itu siapa bisa klik disini http://imamarkan.multiply.com/journal/item/33 http://imamarkan.multiply.com/journal/item/39.


Insya Allah dalam dua minggu ke depan bang Arif akan menghabiskan liburan sekolahnya di rumah, dan kami akan menjadi keluarga yang utuh lagi

Kami harus siap mendengarkan pertengkaran-pertengkaran kecil antara Aliya (anak kami yang bungsu) dan Bang Arif (dua-duanya sering tidak mau ngalah yang kecil kadang sok tau sebaliknya yang besar suka jahilin yang kecil), tinggalah kak Alin nya (anak kami yang sulung) yang bakalan repot menengahi mereka, Rebutan komputer, Rebutan saluran TV ataupun Saling ejek-mengejek dan suara tv ataupun komputer yang hidup sepanjang malam (bang Arif susah tidur) akan menghiasi kejadian sehari-hari.

Kehebohan-kehebohan itu kadang menggelikan, tapi juga kadang menjengkelkan....namun itulah dinamika keluarga kami, jadi kami menerimanya apa adanya.

Kelaziman saya setiap liburan sekolah pastinya ada turing keluarga....dan untuk itu jauh2 hari saya sudah mengajukan cuti supaya bisa berlibur dengan keluarga, dan selama ini sih selalu berjalan lancar dan menggembirakan. Setelah mempertimbangkan berbagai hal saya dan isteri sepakat untuk mengambil cuti dari tanggal 1 Juli s.d 5 Juli, cuti saya ajukan tanggal 16 Juni dan sudah di setujui oleh Atasan saya....siiip lah.

Namun entah mengapa rencana liburan tengah tahun kali ini semuanya berjalan tidak sesuai dengan rencana saya, dalam waktu satu minggu semua rencana jadi berantakan dan ditambah beberapa situasi yang membuat saya jengkel dan gusar......bener2 kacau

Dimulai dengan keluarnya edaran kantor pusat yang memajukan dead line laporan bulanan menjadi tanggal 5 bulan berikutnya, dan berlaku untuk laporan bulan juni 2010; Hiks ini berarti saya harus standby di kantor pada tanggal 5 july......(walaupun saya yakin staff2 saya mampu menyelesaikannya namun tetap ada perasaan bersalah jika saya tidak ada bersama mereka....)

Selanjutnya Alin menginfokan kalo dia ada UTS tanggal 2 juli berarti dia gak mungkin ikut jika jadi turing keluarga....weeeks.

Semakin muram lagi ketika ibu mertua harus dirawat masuk ICU pada 23 juni......hiks.

Ditambah lagi dengan beberapa situasi yang menjengkelkan yang antara lain menyebabkan saya memilih mundur dari kepengurusan suatu organisasi, ataupun komunikasi macet yang bikin saya dongkol luar biasa......

Yah kelihatannya liburan kali ini harus berjalan dengan kelabu.....

Maaf ya bang Arif dan Aliya kalian tidak bisa liburan dengan nyaman kali ini......
Semuanya ada yang mengatur, entah apa yang di inginkan Allah dengan semua ini - tapi pastinya baik buat kita semua.......

Demikianlah kehidupan anakku, tidak semua yang kita harapkan bisa kita peroleh, ada yang lebih berkehendak dari pada kita.....

Mudah-mudahan Allah memberikan kesabaran kepada kita, dan menghilangkan ke jengkelan serta kegusaran hati saya......

Insya Allah lain waktu pasti ada liburan bersama lagi dimana kita bisa menghabiskan waktu bersama, bercanda dan berbagi cerita.......


Friday, June 04, 2010

Touring Bromo Adventure #3 (Tamat)

the horse and the temple


Jum'at 14 Mei 2010, Lautan Pasir Bromo.....jam 11.30...

Kami tiba diparkiran dengan kaki yang lumayan capek, terutama dengkul kaki saya terasa nyeri ketika harus menahan bobot tubuh saya saat menuruni anak tangga dari kawah bromo....dasar dengkul tuwir hehehehe.

Kami kumpul sebentar untuk koordinasi, rencananya dari sini kami akan ke Penanjakan dan selanjutnya buka tenda di Penanjakan, baru besok paginya setelah melihat sun rise kami akan turun kembali ke Tulung Agung.

Ternyata Adik dan ponakan bro Kholik tidak ikut serta nge-camp di Penanjakan, mereka ingin pulang ke Tulung Agung karena hari Sabtunya mereka ada pekerjaan, jadi nanti di Penanjakan mereka akan berpisah dan melanjutkan perjalanan ke Tulung Agung.

Rencana untuk mengunjungi goa widodaren disisi barat bromo juga terpaksa kami drop karena sudah terlalu siang, badan sudah lelah dan ingin segera istirahat.

Setelah jelas semuanya kami pun bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Dari tempat kami parkir sudah terlihat bukit terjal yang harus kami daki, dan jalanannyapun terlihat bagaimana kemiringannya yg luar biasa serta cukup panjang konon kemiringannya mencapai 60 derajat.......hiks udah kebayang motor saya pastinya akan tersiksa dan susah melewatinya.
bromo caldera

Tanjakan inilah salah satunya yang menyebabkan jip-jip toyota hardtop sewaan menjadi laris, karena hanya kendaraan dengan power yang besar dan gardan ganda yang mampu melewati tanjakan seperti ini. Selain tentunya kendaraan2 gardan ganda ini mampu melewati lautan pasir dengan aman - tidak takut terbenam di pasir.

Rombongan kami berhenti sejenak dibawah tanjakan terjal ini, selain untuk memberikan kesempatan motor saya mendinginkan koplingnya, juga untuk sessi foto-foto terakhir sebelum meninggalkan lautan pasir yang mempesona (soalnya nggak tau kapan balik lagi berkunjung kesini hehehe)

Serombongan anak muda dengan menggunakan motor melewati kami....mereka menuju tanjakan terjal tsb. sehingga kami putuskan berhenti agak lebih lama memberi jeda waktu agar mereka lewat dulu.

Selang lima menit, kami putuskan bergerak.....saya di depan....wussss saya betot gas, motorpun bergerak dan langsung berhadapan dengan tanjakan maut ini, gila nih tanjakan nggak ngasih
ancang-ancang....langsung naik terjal dan mendongak, di ujungnya membelok patah sesuai lekukan pinggang bukit....begitu belok jalanannya tetep nanjak....hehehe mana jalannya jelek lagi...hiik
menatap alam luas

Ngungg.....nguunnngg....ng
unnnggg....mesin motor ku meraung-raung mencoba menaklukan tanjakan edan ini, masih bisa naik dan bergerak dengan....40kpj...30kpj...20kpj...hiks kecepatannya semakin melambat.waks tiba-tiba didepanku ada rombongan anak muda yang tadi melewati kami.....rupanya sebagian motornya nggak kuat nanjak...jadi mereka jalan kaki ndorong motornya; jalanku terhalang.... sial...saya mesti mengerem....yaaah hilang deh tenaga motor saya...saya coba gass lagi tapi tidak ada pergerakan maju.... diem ditempat.....

Hiks....motor saya kehabisan nafas....koplingnya selip lagi, terpaksa minggir berhenti sambil menekan tuas rem kuat-kuat, karena kalo rem dilepas motor serasa di betot kebelakang saking terjalnya tanjakan ini.

Satu-satu temen rombongan melewat saya....posisinya memang sulit untuk berhenti karena ditanjakan, terakhir bro UJ datang, melihat motor saya berhenti, bro UJ ingin membantu menolong.... dia coba berhenti di belakang motor saya, namun tempat dia berhenti ternyata permukaannya berkerikil, sehingga ketika motornya berhenti dan terbetot kebelakang saat direm ban depannya tetep meluncur karena tdk ada pegangan yg kuat, walhasil motor bro UJ pun sukses nyungsep setelah beberapa meter
meluncur kebelakang.....

Saya lihat bro UJ kesulitan mendirikan scorpionya, saya sendiri tdk bisa membantu karena harus memegangi motor saya.....wah bener2 situasi yg sulit.

Untungnya tdk lama ada pengendara lokal yang lewat dan membantu bro UJ. Selanjutnya kami mencoba memindahkan posisi motor ketempat yang lebih aman, saya dorong motor saya dibantu biker lokal yg tadi membantu bro UJ.....uuuuh berat banget, gila ndorong motor full loaded di penanjakan tengah hari bolongpula....ampun deh ini olahraga paling unik di dunia kali.....gak sampe 50m, habis sudah nafas saya...fuuh..haap...haap....haap....saya megap-megap.

Hampir sepuluh menit saya menunggu agar nafas saya kembali normal...huh..

Setelah berunding dengan bro UJ akhirnya kita putuskan motor saya ditarik oleh motor bro UJ, untunglah saya selalu siap tambang di toolkit bag untuk turing saya.....
view dari penanjakan

Dengan di tarik motor Bro UJ akhirnya kami sampai di pertigaan Wonokitri - Penanjakan, dimana jalan yang ke kiri menuju wonokitri yang lurus menuju penanjakan, Adik dan Ponakan bro Kholik berpisah disini, mereka ke kiri menuju wonokitri dan lanjut ke Tulung Agung.

Sedangkan kami setelah meminggirkan motor di pertigaan tsb, segera menuju ke sebuah warung untuk makan siang (eh salah makan indomie ding, hiks tdk ada yg jualan nasi) sambil mencoba istirahat mengembalikan tenaga yg terkuras....apalagi jam sudah menunjukan pukul 12.30....weeww capeknya asli....

Jam 13.15 kami lanjutkan perjalanan ke penanjakan. motor saya tetap ditarik motor bro UJ, tidak sampai setengah jam kami sudah tiba diPenanjakan.

Penanjakan siang itu sepi, hanya ada satu warung yang buka. Rupanya penanjakan sehari-hari memang seperti itu, ramainya mulai dari jam 03.30 dini hari sampai jam 08.00 saja yaitu saat wisatawan datang melihat sun rise, selanjutnya ya sepi jarang warung yang buka bahkan toilet pun tutup jam-jam segitu (lewat dari tengah hari).
buka tenda di penanjakan, bro kholik kedinginan

Begitu tau kami akan buka tenda si pemilik warung menawari kami untuk menjaga motor kami, tarifnya 10 ribu per motor, yang kami ok kan saja selanjutnya kami ke atas untuk mencari lokasi buka tenda, disinipun begitu juga untuk kebersihan dan keamanan kami dikenai Rp 10 ribu. Beruntung kami masih ketemu penjaga toilet yang akan pulang ke wonokitri, dan ybs akhirnya bersedia tetep memberi kami akses ke toilet sepanjang malam dengan membayar rp 10 ribu.....hihihi ini kayaknya negeri serba
sepuluh ribu.....

Lokasi camping kami disebuah sudut yg masih berada di pelataran gardu pandang, jadi di jamin besok pagi kami akan terbangun oleh ramainya pemburu matahari terbit dari berbagai negara....hehehe (beneran banyak orang bule kemari loh).

Setelah dengan susah payah membawa peralatan camping kami dari parkiran motor ke atas di area gardu pandang, maka tanpa babibu pun kami langsung membuka tenda.....satu-satunya yang ada di pikiran kami adalah segera buka tenda kemudian merebahkan diri untuk istirahat.......kami bener2 sdh kelelahan.

Maka begitu tenda terpasang. saat itu masih pukul 14.00 siang...segera saja saya merebahkan diri dan tertidur......zzz...zzz...zzz, tanpa mempedulikan sebagian barang-barang yg masih tertinggal diluar tenda - soalnya siapa yg mau mencuri ya, sepi banget tidak ada pengunjung kecuali disebelah bawah ada juga yang buka tenda seperti kami ...

Jum'at 14 Mei 2010. Penanjakan (2700mdpl) jam 17.00......

Udara dingin yang menerobos masuk dari pintu tenda yang saya biarkan terbuka berhasil membuat saya terbangun.......ketika saya mencoba meregangkan kaki sebelum bangun, tiba-tiba kaki kiri saya kraam.....arrrrgh sakitnya minta ampun, Untung bto Kholik yg tidur disebelah segera terbangun dan membantu......fuiiih kelihatannya saya memang benar2 keletihan, sampai2 tidur saja kaki bisa kraam.
menghangatkan diri

Saya coba keluar supaya bisa menghirup udara segar dan melemaskan otot kaki saya....eh ternyata cuaca diluar lagi cerah, gunung Bromo, gunung Batok dan Semeru di latar belakangnya terlihat jelas.

Tadi siang ketika kami sampai di penanjakan ini gunung-gunung tersebut tertutup awan dan kabut.

Buat para fotografer cuaca di Bromo kali ini pasti akan bikin pusing, cepat sekali berubahnya dari yang tertutup kabut, kemudian cerah dan kembali tertutup kabut bisa terjadi dalam hitungan menit saja.

Golden time or Golden moment yang biasanya ada di pagi hari atau sore hari harus bener-bener di tungguin dan siap dengan kamera yang siap bidik. Kalo tidak bisa-bisa bakalan kecewa sudah jauh-jauh datang tapi kehilangan momen yang indah.

Memang sebaiknya mengunjungi Bromo ini baiknya saat musim kemarau kira-kira Juli - Agustus, biasanya udara cerah, tapi memang malamnya jadi lebih dingin.

Jadi sore itu saat cerah begini tidak saya sia-siakan untuk coba ambil beberapa foto, tapi tangan yang kedininginan dan badan yang masih terasa letih menyebabkan saya lebih suka buru-buru masuk kembali ke dalam tenda dari pada asyiik ngambil foto di udara terbuka yang dingin di sore tsb,

Sementara itu bro UJ dapet sewaan tungku (anglo) dari orang warung - dengan membayar rp 10 ribu tentunya, (arengnya beli sendiri). Sementara itu karena hari sudah menjelang magrib, kami segera masak air panas untuk menyeduh popmie dan kopi, menggunakan kompor gas yang saya bawa. Kompornya berupa kompor lipat, bahan bakarnya menggunakan tabung gas sebesar kaleng Pilox, antara tempat api dan tabungnya dihubungkan dengan selang karet dan sebuah regulator di ujung tabung gas.

Walaupun ada sedikit masalah diregulatornya namun malam itu kami sukses memaksa popmie dan minum kopi hangat, lumayan lah.....walau sebenernya perut ini sangat merindukan nasi.....maklum perut orang indonesia, kalo belum ketemu nasi rasanya ya belum makan gitu.....hihihihihi.
crowded @ penanjakan

Begitu selesai isi perut, saya dan bro Kholik langsung masuk tenda dan menutup pintu tenda dan mulai ber hibernasi....., saya masuk kedalam sleeping bag, jaket plus kupluk yang menutupi kuping saya serta sarung tangan sangat membantu meredam dingin nya penanjakan....

Sementara bro Kholik yg tidak membawa sleeping bag (untung bawa matras dia), terpaksa menggunakan jaket dan baju lima lapis plus kupluk, kaos kaki dan kerukupan sarung itu saja masih kedinginan dia....hihihi.

Ditenda sebelah (kami membawa dua tenda) bro UJ sendirian entah lagi sibuk ngapain dia.

Malam itu penanjakan disiram hujan lebat yang disertai guntur yang bersahut-sahutan, entah apa karena kami di ketinggian (2700 mdpl) , suara gunturnya terdengar lebih keras dan menyeramkan ...untungnya tidak sampai 20m dari tempat kami berkemah ada beberapa tower BTS milik beberapa operator telpon seluler, jadi pastinya ada penangkal petirnya.... so kami aman dong dibawahnya hehehe
meniti jalan setapak di pinggir caldera

Hujan lebat tersebut ternyata berhasil menembus tenda bro UJ, bro UJ tanya ke saya dimana lap kanebo saya, dia mau mengeringkan lantai tenda....

"Wah lap kanebo nya ada di box Givi di motor, nih kuncinya kalo mau ngambil di parkiran motor" kata saya sambil menjulurkan kunci dari pintu tenda yg saya buka sedikit aja cuma pas buat kunci lewat, gak berani buka gede-gede saking takutnya udara dingin menyerbu ke dalam tenda hehehe....

"Sekalian ambilin kotak obat-obatan gw ya Bro, badan gw agak demam nih perasaan" lanjut saya.
Memang benar badan saya terasa seperti demam, mungkin kerena sangat kelelahan dan kondisi cuaca yang ekstrim badan saya terasa lemas kehabisan tenaga dan agak demam.

Begitu bro UJ kembali dengan kotak obat saya segera minum tolak angin, dan vitamin serta panadol setelah itu segera meringkuk kembali ke dalam sleeping bag berusaha untuk segera tidur.......

Sabtu, 15 Mei 2010, Penanjakan jam 03.30 dini hari.....

Suara-suara langkah kaki orang, dan orang bercakap-cakap disekitar tenda kami, membangunkan saya dari tidur.....uuuh sudah mulai berdatangan rupanya para pemburu matahari terbit ini..... Hujan sudah berhenti, entah jam berapa berhentinya yang masih tersisa kini udara dinginnya dan bumi yang basah....

Saya coba intip dari pintu tenda....waaks ramai banget, saya meringkuk lagi dalam sleeping bag, enakan tidur aja aah diluar dingin dan crowded banget, barulah sekitar jam 4.30 kami bangun, karena masih dingin dan gelap kami cuma duduk-duduk dipintu tenda masing2 sambil menghangatkan diri didekat tungku yang kami nyalakan.

Saya mencoba memasak air dengan kompor gas untuk membuat kopi guna menghangatkan diri, beberapa saat setelah kompor menyala, ternyata ada masalah diregulator yg ditabung gas, aliran gasnya tidak stabil, membuat apinya membesar sendiri.

Saya coba membetulkan regulatornya, tapi malah menyebabkan adanya kebocoran cairan lpg keluar dan mengalir sepanjang selang karet....menuju api kompor.....dalam hitungan detik....Bluuuup...api menyala sepanjang selang karet dan tabung gas.....

Kaget dan panik, reflek saya raih tabung gas yang terselubung api itu, dan mencoba melepaskan dari selang karet nya....begitu berhasil saya lempar tabung terbakar itu menjauh....cuma karena panik tabung yang dilempar menjauh itu malah masuk ke dalam tenda nya bro UJ.....

Gantian bro Uj yang panik ada api berkobar di dalam tendanya..... buru-buru diraih tabung api tsb, trus dilemparkan keluar.....kali ini arahnya bener, ke arah semak2 menjauh dari tenda kami dan menjauh dari orang-orang..... tapi masih menyala - takut meledak buru-buru saya lompat dan menyungkupnya dengan tabung tempat gelas......pssh api nya mati....hehehe lega.

fuuuh hampir aja kejadian kebakaran, kita bertiga masih kaget, tapi akhirnya ketawa sendiri inget kejadian itu....orang-orang bule yang liat mungkin ngira kita lagi main debus tuh, lempar-lemparan tabung berapi antar tenda.....hahahaha, kagak tau kita lagi panik.

Menjelang jam 5.30 mulai terlihat warna jingga matahari di ufuk timur, bro UJ segera berbaur dengan pemburu matahari lain, saya sendiri tidak terlalu tertarik, selain sudah pernah liat, dan badan yg masih kelelahan suasana yang crowded juga bikin males, akhirnya enakan liatin atau motoin para pemburu matahari ini aja.

Baru deh setelah jam 6.30 an dimana suasana sudah lebih terang dan sebagian pemburu matahari sudah mulai meninggalkan lokasi, saya coba ambil beberapa foto - saya cukup beruntung....karena menjelang jam 07.00 tiba-tiba mendung dan kabut datang.....tidak lama kemudian hujan gerimispun turun......

Akibatnya tidak ada pemandangan yg bisa dilihat, para pemburu mataharipun meninggalkan penanjakan, kini penanjakan sepi kembali.......tinggal kami yang ada dan tetangga kami yang buka tenda disebelah bawah.....

Jam 7.30 kami mulai packing, dilanjutkan membongkar tenda, dalam cuaca berkabut dan hujan gerimis kami pun meninggalkan area gardu pandang penanjakan, menuju parkiran motor......mission complete.
kuda ngobrol sama kuda, orang ngobrol sama orang

Setelah menyelesaikan pembayaran parkir motor sekitar jam 08.00 kamipun melanjutkan perjalanan menembus udara dingin, pekatnya kabut dan hujan gerimis, menyusuri jalanan yang berkelok-kelok menuju wonokitri kemudian mengambil jalan yang ke arah Nongko Jajar dan akhirnya menuju ke Malang

Entah kenapa motorku terasa normal kembali, bahkan melewati tanjakan-tanjakan di Nongko Jajar pun mampu dilalui tanpa masalah, karenanya rencana untuk mampir ke Bengkel Resmi di Malang kita batalkan, padahal saya sudah mengantongi sejumlah alamat bengkel yang dikirim oleh Rekan saya di SOC (Skywave Owner Club) - terima kasih buat Aa Gandi dan Bro Herdiansyah yg sdh ngirimin alamat bengkel via sms......

Sekitar jam 10.00 kami sudah tiba di Malang dan kami lanjutkan terus ke Tulung Agung; Hehehe Target turing untuk exploring bromo memang sudah terpenuhi.....tapi sebenernya turing belum tuntas karena sesuai schedule malam ini kami harus sudah sampai di Yogya menginap semalam di yogya kemudian hari Minggunya kembali ke Jakarta.....hiks masih ada perjalanan panjang untuk menuju rumah kami......

Jam 12.15 kami tiba di kediaman Bro Kholik di Tulung Agung,....ah kamipun mandi dan bersih-bersih....aah segarnya bisa membersihkan badan - soalnya di penanjakan nggak berani mandi....dingin boo..lebih nikmat lagi setelah mandi kami bisa santap siang dan ketemu Nasi.....hehehehe

Rencananya kami akan berangkat melanjutkan perjalanan ke Yogya jam 14.00 tapi karena braket box motor bro Kholik retak dan nyaris patah, maka diputuskan keberangkatan di undur sampai braket motor bro kholik selesai di las dan diperbaiki.....

Akhirnya kami baru bisa berangkat pukul 16.00 dari Tulung Agung di iringi dengan hujan lebat.....tanpa buang waktu kami langsung melanjutkan perjalanan seperti rute kemarin tapi dari arah yang sebaliknya...

Setelah mengambil jalur alternatif sukoharjo - klaten (delangu) kemudian dilanjutkan dengan klaten - yogya, kamipun berhasil mencapai yogya - tepatnya di kediaman Bro Gumulya pada pukul 22.30.

Minggu, 16 Mei 2010 - Yogya (kediaman bro Gumulya) pukul 07.00

Kami bermalam di kediaman bro Gumulya malam ini dan keesokan paginya setelah sarapan nasi gudeg sajian dari tuan rumah pada pukul 07.00 kami pun melanjutkan perjalanan, menuju Jakarta via Purwokerto.......

Ini adalah etappe-etappe melelahkan, dimana memang stamina tubuh sudah menurun sementara kami masih punya target harus sampai rumah pada hari Minggu, supaya Senin nya sudah bisa masuk kantor. Jadi memang fisik dan mental bener-bener di uji ketahanannya untuk tetap bisa mengendarai motor dengan safety.
@ yogya

Alhamdulillah perjalanan lancar sekali, jam 10.00 kami sudah tiba di Purwokerto - kami mampir ke bengkel untuk memperbaiki lampu motor bro kholik serta menambah oli. Jam 11.00 kami makan siang di soto ayam jalan Bank, yang memang sudah terkenal sejak dulu......

Cirebon bisa kami capai pada pukul 16.00 setelah melewati jalan yang jelek dan rusak lumayan parah antara prupuk - ketanggungan, sayangnya hujan lebat yang mengguyur Cirebon menyebabkan kami memutuskan istirahat dulu sambil ngopi-ngopi.

Semangat kami sebenarnya bangkit lagi setelah sampai di Cirebon, tinggal 250km lagi menuju Jakarta, perhitungan kami jam 22.00 akan tiba di Jakarta.....namun perkiraan kami salah, kesabaran dan ketangguhan kami masih harus di uji lagi....hujan yang mengguyur sejak cirebon tidak berhenti-henti menyebabkan perjalanan tidak secepat yang kami kira, yang lebih menyebalkan lagi adalah kemacetan panjang di daerah ciasem - subang, benar-benar menguras sisa-sisa tenaga kami.....

Alhamdulillah semuanya berhasil kami lalui.....pukul 23.15 kami berhasil mencapai perempatan Metropolitan Mall - Bekasi, titik dimana kami sepakat menyatakan turing berakhir dan tempat dimana kita berpisah menuju rumah masing-masing......Bro Kholik ke kanan menuju Priok, sementara saya dan Bro UJ lurus menyusuri Kali Malang.....Kami bersalaman disini dan melanjutkan perjalanan masing-masing

Saya berpisah dengan bro Uj di Kalimalang ini saya lanjut ke Poltangan Pasar Minggu dan Alhamdulillah tiba dengan selamat tepat pukul 24.00 disambut oleh isteri saya yang memang sudah menunggu...
@ purwokerto

Terima kasih ya Allah......saya sungguh-sungguh bersyukur turing marathon ini bisa terlaksana, praktis kami menyelesaikan turing ini dalam waktu 99 Jam, atau 4 hari, 3 jam...menempuh jarak sekitar 2.000km.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh brother and sister yang telah mendukung dan mendoakan keselamatan kami......juga terima kasih buat mbah Gaek - pak Jafron yang selalu monitor posisi kami...
gerabah

Demikian catatan perjalanan saya kali ini - sampai bertemu di cat-per lainnya

Salam/imam arkan
SIMC - 018
SOC - 157
MiLYS - 170

Tuesday, June 01, 2010

Terminal Peti Kemas - Palaran




Tanggal 26 Mei 2010, yg baru lalu saya menghadiri acara soft opening Terminal Peti Kemas Palaran - Samarinda, Kalimantan Timur.
TPK Palaran ini di bangun secara BOT (Build, Operate and Transfer) oleh PT. Pelabuhan Samudera Palaran, salah satu bisnis unit di Lingkungan Samudera Indonesia Group.
TPK Palaran, terletak di tepian sungai Mahakam sekitar 25km dari Samarinda.
Terminal Peti Kemas ini mempunyai kapasitas 220.000 teus (twenty feet equivalen units)
Memiliki panjang Dermaga 270m, dilengkapi dengan 2 unit Container Crane dengan kedalaman draft 6 m.
Container Yard nya seluas 8 Ha dan dilengkapi 5 unit RTGC (Rubber Tyre Gantry Crane). 10 unit trailer dan 12 unit chasis, 1 unit reach stacker.
Selain gedung kantor terdapat juga Gudang CFS seluas 3000 m2.

Dibawah ini adalah foto-foto dari acara peresmian soft opening TPK Palaran.

Touring Bromo Adventure #2

Savana dan bukit teletubies

Jum'at 14 Mei 2010, Ranu Pane ....jam 06.00

Kabut masih mengambang tipis, ketika kami bergerak meninggalkan Ranu Pane, saya minta ijin jalan di depan supaya motor saya tidak kehilangan ancang-ancang ketika melibas tanjakan menuju pertigaan jemplang.

Walaupun sambil menggigil kedinginan namun tangan saya masih mampu memainkan stang motor di jalanan rusak yang berkelok-kelok ini. Apalagi kini hari semakin terang sehingga jalanan agak lebih jelas terlihat walaupun masih ada kabut tipis mengambang......

Jalanan sekitar 1 km dari Ranu Pane masih menyisakan aspal jalanan, jadi masih enak dilalui, selanjutnya lebih banyak aspal yang terkelupasnya, di ruas yang lebih jauh dari Ranu Pane jalannya malah tersusun dari balok2 beton seperti paving blok, tapi sebagian sudah hancur, sehingga bongkahan2 betonnya berserakan....

me ditengah savana

Yang jelas rute ini sulit untuk dilewati kendaraan sedan, atau bahkan minibus biasa. yang biasa melalui rute ini adalah truk pengangkut hasil pertanian, ataupun jip dan kendaraan yang bergardan ganda. Lebar jalannya pas-pasan saja untuk lewat satu mobil, tadi malam saja ketika menunggu kopling motor saya dingin kami terpaksa meminggirkan motor ketepi supaya sebuah mobil Ford 4x4 akan lewat; si penumpang mobil sempet kelihatan terkejut melihat kita dini hari seperti itu ada ditengah hutan gitu, dia pikir kami rampok kali ya....hehehe; sepi sekali soalnya.

Memang rute Malang - Tumpang - Ngadas - Jemplang - Bromo ini bukanlah rute yang lazim dilalui wiasatawan, rute ini dan juga rute Lumajang - Senduro - Ranu Pane - Jemplang - Bromo lebih lazim dilalui oleh para pendaki gunung yang ingin mendaki ke gunung Semeru. Kalo ada wisatawan yg lewat sini pastilah dia wisatawan dengan minat khusus - adventurir, atau seperti kami wiatawan rada nekat hehehehe

Sehingga tidak heran jika jalannya hancur-hancuran seperti ini. bro Kholik aja sempet geleng-geleng kepala wah jadi jalan ancur gini yang kita lewati semalem koq bisa ya....hihihihi

Mendekati jemplang saya berhenti sebentar, selain untuk mendinginkan kopling kembali, juga untuk melihat pemandangan yang spektakuler.....disisi kanan kami tebing terjal....menuju ke lembah, di dasar lembah tersebut tampak padang savana dibelakang padang savana terdapat bukit2 selatan gunung bromo (sering disebut orang bukit teletubies), lautan pasirnya sendiri dan juga gunung bromonya masih tersaput kabut tebal..... pemandangan yang sangat indah ditambah udara yang masih dingin membuat kami merasa kecil......melihat ciptaan Allah yang sangat agung ini......Subahanallah


Dibawah sana juga terlihat garis-garis jalan setapak yang akan kita lalui menuju lautan pasir bromo ini....

Jum'at 13 Mei 2010, jam 06.30 - Pertigaan Jemplang

Dari pertigaan Jemplang kami membelok ke kekanan turun kebawah kaarah lautan pasir Bromo, kami menyusuri jalan kecil kira-kira lebar 2,5m terbuat dari blok-blok beton seperti paving block.

Jalan ini terus menurun membelah padang savana, kami berada disisi selatan dari gunung bromo yang hijau kecoklatan karena warna dari padang savana, dilatar belakang savana ini terdapat perbukitan yang sering disebut juga bukit teletubis.

jajaran jeep toyota hard top

Jalur yang kami ikuti ini melingkar dari sisi selatan menuju ke sisi samping timur bromo dan nantinya akan bertemu dengan jalur utama wisatawan yang berasal dari Ngadisari/Cemoro Lawang.

Jalur Ngadisari/Cemoro Lawang ini melintas disisi utara gunung bromo, yang selanjutnya apabila diteruskan ke Barat akan tiba di Penanjakan/Wonokitri.

Jalanan beton kini berakhir, motor-motor kami menjejakan rodanya ke dilautan pasir Bromo.....ada perasaan puas, setelah menempuh lebih dari 900 km akhirnya kami berhasil tiba di lautan pasir bromo, memang kami bukan orang pertama yang menjejakan roda motornya ke lautan pasir bromo, namun hal demikian tidak mengurangi kepuasan hati kami.....

jajaran kuda sewaan

Mengendarai motor di atas pasir bukanlah hal yang mudah, permukaan pasir yang lembut tapi masif, seringkali membuat ban motor kami tidak terkendali, sehingga kadang jadi geal - geol untuk menyeimbangkannya.

Beruntung hujan yang masih sering turun (harusnya sdh masuk kemarau lho) membuat permukaan pasir menjadi basah dan padat sehingga motor lebih mudah di kendalikan, begitupun saya sempat terjatuh ketika mencoba membetulkan letak handycam sambil mengendarai motor.....tiba2 saja ban depan melindas gundukan pasir dan membuat motor oleng dan hilang keseimbangan.....dan gubraaks motorku nyungsep, saya sendiri tidak terjatuh...... untungnya pasir yang lembut tidak membuat kerusakan sama sekali kepada motorku.....

Tips yang paling aman mengendarai motor di lautan pasir ini adalah dengan melintas diatas jejak-jejak roda mobil yang melintas sebelumnya.selain permukaannya sudah padat juga dijamin tidak kesasar.

stairway to bromo

Membuat jalan pintas sendiri mengandung resiko, terbenam dipasir dan kesasar.

Mengendarai motor diatas lautan pasir Bromo yang luas di pagi hari sungguh memberikan nuansa yang berbeda.....sensasinya kita seperti mengendarai motor di negeri atas awan, lautan pasir hitam membentang, kabut tipis mengambang, suhu yang dingin menusuk kulit, di kejauhan bukit2 yang merupakan dinding kaldera purba tersaput awan.......bener-bener spektakuler.

Kami beriringan menyusuri jejak roda mobil, yang akhirnya membawa kami ke jalur utama wisatawan - didepan pura, terdapat lapangan parkir, didalamnya telah berjejer belasan jeep toyota hardtop, yang baru saja mengantarkan wisatawan dari penanjakan dan sekarang mereka sedang menunggu wisatawan yg mereka antar tersebut menikmati Bromo.

menatap alam luas

Tidak mau kalah dengan jejeran Jeep Toyota tersebut, terdapat juga jejeran kuda-kuda sewaan yang siap mengantar wisatawan dari tempat parkiran sampai ke bawah tangga pendakian gunung Bromo.

Tarip resmi kuda sewaan ini Rp 100 ribu (pulang dan pergi) dari area parkiran ke bawah tangga Bromo tidak mau kurang dari itu. Namun jika kita mau jalan sedikit setidaknya sampai di pura maka tukang2 kuda sewaan ini bersedia menurunkan harganya menjadi Rp50 ribu (pulang dan pergi).

Kami menuju ke area parkiran, disini sekarang sudah ada Toiletnya (dua kali kunjungan saya sebelumnya th 84 dan 2002 toilet ini belum ada), setelah parkir yang kami cari pertama adalah penjual makanan, kami cari sarapan dulu mengingat saat itu sudah hampir pukul 08.00 pagi.

kuda ngobrol sama kuda, orang ngobrol sama orang

Setelah di isi nasi pecel Bromo dan segelas teh manis hangat, kami pun mulai exploring Bromo Saya, Bro UJ, Bro Kholik dan satu Keponakannya menuju ke puncak bromo, sementara Adik Bro Bromo ditemani keponakannya menunggu di parkiran karena merasa kurang enak badan (mungkin karena tenaganya terkuras setelah jalan semaleman menaklukan medan off road Tumpang - Ngadas - Ranu Pane).

Untuk menghemat waktu dan tenaga kami memilih naik kuda dari sekitar pura, dan hanya untuk berangkatnya saja, pulangnya kami putuskan jalan kaki saja, jadi kami hanya bayar Rp25 ribu per kuda.....hehehe pengiritan.

Tiba dibawah tangga Bromo, kini giliran dengkul-dengkul kami diuji ketangguhannya, saya sudah lama tidak badminton maupun futsal, terasa sekali pengaruhnya belum lama menapaki tangga - nafasnya sudah habis tersengal-sengal....hehehe, untung ada tempat istirahatnya.....

the horse and the temple

Akhirnya sampai juga diatas puncak gunung Bromo (2300mdpl), dan bisa menyaksikan pemandangan indah sekelilingnya, meskipun sudah tiga kali ke sini rasanya gak bosen-bosen ngeliat pemandangan disini.

Setelah foto session diatas puncak Bromo selesai kamipun kembali kebawah dengan berjalan kaki.

to be continued......