Minggu, 16 September 2012……
Bunyi alarm dari HP saya tidak mampu membangunkan saya….saya terbangun lebih karena panggilan system pembuangan tubuh…..mau pipis dan buang hajat besar…..saya tengok jam tangan saya..hmm masih pukul 06.00 saya teringat jajaran kamar mandi di belakang penginapan, dengan membawa peralatan mandi saya tinggalkan kapal dan pergi menuju ke sana sambil berharap mudah2an belum banyak yang mandi disana – harapan saya terkabul tidak ada yang mandi disana jadi saya bisa memilih kamar mandi yang airnya paling banyak hehehehe….saya pun segera buang hajat dan lanjut dengan mandi sepuas-puasnya……aahhhh segernya tidak terasa lagi badan yang lengket seperti kemarin…..

Setelah mandi saya berjalan-jalan di pantai dengan bro Hendro, dari seorang pengungjung yang kami jumpai di pantai disarankan agar kami menyeberang ke cidaon mumpung masih pagi – sehingga diharapkan masih sempat melihat hewan-hewan yang merumput disana……
Kamipun segera kembali ke kapal, sebelumnya kami melapor dulu ke kantor TNUK memberitahukan bahwa kami akan ke cidaon pihak TNUK menugaskan Pak Sumeidi untuk menjadi guide kami – disini aturannya memang demikian kita harus melapor dan ditemani petugas TNUK jika akan mengunjungi spot-spot di wilayah TNUK ini; hal ini mungkin untuk menjaga dan mengawasi pengunjung agar tidak merusak lingkungan yang ada sekaligus memberi keterangan kepada pengunjung mengenai lokasi yang dikunjungi.

Diatas kapal kami berunding dengan Enjas mengenai tempat-tempat yang akan kami kunjungi hari ini, dan yang terpenting kami berharap bisa tiba kembali di Taman Jaya sekitar pukul 16 – hal ini karena bro Hendro mau mengunjungi Om nya dulu di daerah menes ada titipan orang tuanya yang musti di ambil.
Dari dermaga Pulau Peucang ke dermaga cidaon ditempuh tidak sampai 15 menit, dari dermaga cidaon yang sudah agak rusak ini kami trekking sekitar 10 menit masuk ke dalam hutan (lagi-lagi saya trekking dengan kaki telanjang hehehe), dan kami pun tiba di padang rumput cidaon – tempat banteng, rusa merumput.
Sayangnya pagi itu tidak tampak seekor banteng atau rusa pun yang merumput, beberapa burung merak terlihat berjalan di seberang tepi padang rumput, terlalu jauh untuk di jangkau zoom kamera pocket saya….hehehe.

Kemarau telah membuat padang rumput ini berwarna coklat kering beberapa pohon juga daunnya meranggas – mungkin karena rumputnya yang sudah mengering ini satwa mencari tempat makan yang lain. Ketika saya berjalan ketengah padang rumput saya perhatikan tidak ada kotoran hewan yang masih baru – sebagian besar bekas kotoran yang ada sudah mengering berarti mungkin memang sudah beberapa hari tidak ada binatang yang merumput disini lagi, atau mungkin kami datang di waktu yang kurang tepat……well no problem bisa melihat padang rumput luas seperti ini saja sudah pemandangan yang menakjubkan……..
Kami segera kembali ke kapal untuk mengunjungi spot lainnya – sambil berlayar menuju tanjung layar kami sarapan nasi goreng yang di siapkan chef Rudy…..

Untuk menuju tanjung layar ini sebenarnya kita bisa mendarat di Cibom, baru dari sini trekking sekitar satu jam menuju Tanjung Layar dimana lokasi mercu suar berada. Kami tidak melakukan hal ini karena kami ingin menghemat waktu – jadi kami hanya akan melihatnya dari sisi laut saja.
Tanjung Layar ini posisinya berada paling barat ujung kulon sehingga berhadapan langsung dengan Samudera Hindia – jadi ombaknya disana juga cukup besar, membuat long boat kami terayun-ayun, bikin was-was juga sih hehehehehe……

Dari Tanjung layar kami kembali ke arah Peucang dan lempar jangkar berlabuh di tempat yang namanya Cikuya untuk snorkeling. Snorkeling ini yang paling di tunggu2 oleh bro Hendro dan bro Wahyu soalnya mereka sampai bela-belain beli paket alat snorkeling sebelum trip ke ujung kulon ini – bro Wahyu bahkan juga bawa kamera waterproof nya – niat banget pengen snorkeling di Ujung Kulon ini.
Begitu kapal berhenti kami pun segera mengenakan life jacket plus perlengkapan snorkeling nya, selanjutnya segera turun ke laut…….

Terumbu karangnya bagus, air yang jernih dan sinar matahari yang menerobos masuk memudahkan kami mengamati ikan-ikan indah berbagai warna yang keluar masuk karang-karang…..indah sekali, serasa kami berada di dalam akuarium ikan hias laut….hehehehe
Lelah snorkeling kami kembali ke atas kapal – untuk pindah ke tempat snorkeling yang lain yaitu di citerjun masih diseputaran perairan pulau peucang.

Kami meninggalkan citerjun sekitar pukul 11.30 untuk menuju dermaga Pulau Peucang, enjas memberi tahu kalo di pantai Pulau Peucang juga ada tempat snorkeling Lagun Kukang namanya kata enjas; wah bikin pengen tau kayak apa itu lagun kukang tapi sayang waktunya sudah mepet, jadi pas tiba di dermaga pulau Peucang kami hanya menyusuri pantai pulau Peucang sebentar saja tidak sampai ke Lagun kukang ini – tapi pantai pulau peucang memang cantik pasirnya yang putih dan airnya yang jernih dengan gradasi warna dari biru muda ke hijauan menjadi biru gelap bikin kami pengen berenang dan bermain di pantai terus menerus…… tapi kami harus segera kembali.

Kami segera kembali ke kapal setelah selesai mandi, pukul 12.30 kami sudah berlayar meninggalkan dermaga pulau peucang menuju Taman Jaya, kami menikmati makan siang terakhir kami diatas kapal.
Sesuai kesepakatan dengan Enjas kami mampir dahulu ke pulau Handeleum, disini kami Cuma foto-foto biasalah selain sindrom narsis juga memenuhi kode etik jurnalisme internet “No Pics = Hoax” hehehehe.
Dari pulau Handeleum ke Taman Jaya butuh waktu sekitar 30 menit, pukul 17.00 kami sudah tiba di dermaga Taman Jaya. Berakhirlah explorasi kami di ujung kulon ini yang terus terang buat saya rasanya masih kurang puas banget – masih banyak yang musti di explore disini memang jika ingin puas exploring Ujung Kulon ini mungkin butuh seminggu termasuk trekking di semenanjung ujung kulonnya….hehehehe

Rasanya perlu dateng kembali ke sini suatu saat nanti.
Ketika akan pamit di Homestay Sunda Jaya kami sempat bertemu dengan pak Komar kami ngobrol-ngobrol dan sampaikan keinginan trekking di semenanjung ujung kulon. Walau hanya sebentar bicara dengan pak Komar kami mendapat kesan yang baik dari beliau ini, pak Komar orangnya helpfull dan mudah akrab, beliau menawarkan untuk bermalam saja dulu baru besok subuh jalan lagi……wah tawaran yang menyenangkan…sayang kami harus kembali malam itu.
Menjelang jam 18.00 kami meninggalkan Taman Jaya, setelah menempuh jalanan rusak taman jaya – Sumur, kami makan malam di Sumur baru lanjut ke arah Labuan dan mampir ke Menes ketempat Om nya Hendro.
Jam 22.30 kami meninggalkan Menes kemudian melalui Jiput menuju ke Pandeglang, rute Jiput – Pandeglang ini diwarnai dengan tanjakan2 panjang dan kelok2an yang menguras tenaga motor kami, tapi semua itu bisa kami lalui dan tiba di Pandeglang dengan selamat.

Di Serang kami makan dulu laper bo saat itu sudah jam 01.00, dari Serang kami lanjutkan perjalanan setiba di Tangerang kami melalui BSD menuju Ciputat di Ciputat sekitar jam 03.00 om Martin berpisah disini, karena rumahnya memang di ciputat.
Dari Ciputat kami mengarah ke Lebak Bulus dan lanjut ke TB Simatupang di flyover Simatupang bro Hendro memisahkan diri, Sementara saya berpisah dengan bro Wahyu di jalan Nangka/TB Simatupang bro Wahyu lanjut ke kelapa dua Depok, sementara saya ke Poltangan.
Jam 03.30 Senin, 17 Sept 2012 saya tiba di rumah dengan selamat - Alhamdulillah, yang dilanjut dengan bongkar muatan, bersih-bersih kemudian tidur karena paginya saya sudah harus berangkat ke Kantor…..

*** tamat***
Note:
ini adalah catatan perjalanan versi saya – karena yang berangkat ada empat orang maka bisa jadi ada empat versi cerita yang berbeda dan semuanya sah karena berdasarkan apa yang di alami dan dirasakan oleh pribadi masing-masing.
Data dan angka.
Jarak tempuh :
Jakarta – Serang – Cinangka – Carita – Labuan – Sumur - Taman Jaya = 249km
Total trip Jakarta - Taman Jaya PP (termasuk ke menes) = 508km
Konsumsi Bensin Bimbi – HYOSUNG KARION RT 125 = 1 : 32
Total biaya.
Biaya yang di sharing
- Sewa Long Boat Rp 2.000.000,-
- Belanja perbekalan Rp 370.000,-
- Biaya tambat kapal Rp 100.000,-
Biaya per orang
- Tiket masuk Rp 2.500,-
- Asuransi Rp 3.000,-
- Guide per orang Rp 10.000,- per satu lokasi
INFORMASI
Untuk booking penginapan di pulau peucang bisa menghubungi no ini 081316850185 Bp Welly Suheli
Atau kantor TNUK (0253) 801731 Jl Perintis Kemerdekaan No 51 – Labuan Banten.
No kontak Bp Komaruddin – Homestay Sunda Jaya; 081806181209; 085753638232; 08176650238
Saya bookmark artikelnya Pak. Siapa tahu bisa jalan-jalan ke Ujung Kulon, ini bisa jadi referensi.
ReplyDeleteTrims