Sunday, May 23, 2010

Touring Adventure Bromo #1

Kamis, 13 Mei 2010 Cirebon....jam 02.00 dini hari....

"Je...cari makan dulu je, Laper nih..." melalui HT saya kontak bro UJ untuk memberi tahu tim akan berhenti untuk isi perut dulu.....disebuah warteg, tim bromo adventure SIMC (Samudera Indonesia Motor Community) yang terdiri dari tiga orang yaitu saya sendiri, bro UJ dan bro Kholik merapat dan memarkir rapi motornya (1 skywave, 1 kharisma dan 1 scorpio).

Kami lapar dan butuh istirahat, tidak terasa sudah 5 jam kami diatas motor sejak start pukul 21.00 di MC D Kalimalang, dan boleh dibilang tanpa istirahat, hanya berhenti untuk isi bensin saja. Hari pertama dari rencana empat hari perjalanan ini memang harus tempuh secara marathon, supaya pada hari kedua kami sudah bisa exploring bromo.

Sedangkan hari ke tiga dan keempat sudah bisa dalam perjalanan pulang, sengaja waktu perjalanan pulang kita sediakan waktu lebih lama, mengingat pada saat pulang kami sudah lelah sehingga akan lebih lambat bergerak, selain itu juga antisipasi jika ada keterlambatan ditahapan2 awal kami masih punya spare time.

tim SIMC bromo adventure @ starting point

Jalan malam hari sangat membantu kecepatan kami bergerak, semua aktivitas siang hari di jalan raya sudah tidak ada sehingga bisa dibilang jalanan sepi tanpa hambatan, kecuali lubang-lubang di jalanan pantura yang sering kali memaksa kita untuk mengerem mendadak ataupun, meliuk-liuk menghindarinya. Tapi sejago-jagonya menghindar pasti ada juga lubang yang menghantam roda motor kami.

Shockbreaker motor bro Kholik menjadi korban kejamnya lubang jalur pantura, Shock kiri belakang motor kharisma nya sampai patah - ini kami ketahui setelah pagi hari menjelang pukul enam saat kami melaju di Alas Roban. Untungnya masih bisa di kendarai sampai semarang.

menara masjid Al Faris - Batang

Pukul 07.00 pagi hari kami tiba di Semarang, langsung menuju kantor Samudera Perdana - Semarang (SP- Semarang), kebetulan bro Kholik pernah melatih security di SP ini sehingga masih banyak teman2 yg dia kenal.

Di kantor SP ini motor bro kholik diperbaiki, sementara itu kami mencoba istirahat rencananya jam 10 kami akan lanjutkan perjalanan.

Menjelang jam 10.00 kami bangun dan ketemu bro Wahyu - Finance Manajer SP, dulu mantan staff di Divisi Treasury Samudera Indonesia...setelah ngobrol2 bro Wahyu nawarin makan khas semarang yaitu Iwak Manuk, atau daging burung belibis di goreng dengan sambel yang maknyus, kebetulan restonya tidak jauh dari Kantor SP ini. (Ditawarin makan siapa takut - apalagi emang udah laper)

Jadilah kami brunch (breakfast-Lunch) ditraktir oleh bro Wahyu...wah makanannya mantap deh....(ini aja kebayang sambelnya yang pedes dan gurihnya daging burung belibis goreng yg gurih..glk nelen air liur deh)....

Iwak Manuk Resto, Goreng belibis dan sambel maknyus

Akhirnya baru jam 11.30 kami start kembali dari kantor SP, kali ini kami menuju ke selatan kearah solo melalui boyolali, dengan tujuan akhir adalah Tulung Agung, rumah kediaman Bro Kholik....

Perjalanan menuju Tulung Agung ini kami lalui dalam kondisi basah, pasalnya selepas Wonogiri kami dihajar hujan terus menerus, namun demikian tidak mengurangi semangat kami untuk melibas track yang penuh dengan kelokan ini. Maklum jalur ini ada didaerah selatan jawa yang berbukit-bukit.

Tepat pukul 19.00 di iringi hujan yang masih rintik-rintik kami merapat di kediaman bro Kholik dan disambut oleh sanak saudara serta ponakan2 dari bro kholik. Alhamdulillah kami telah menempuh 725km dengan selamat dan marathon....

Kami bersih2 disini dan istirahat untuk persiapan summit attack bromo.....

Rencana kami akan berangkat jam 24.00....



Tulung Agung 13 Mei 2010 pukul 23.00.....

Udara dingin membangunkan diri saya yang tertidur di beranda mushola keluarga bro Kholik, uuuhhh lumayan juga bisa terlelap 2 - 3 jam, setelah makan malam tadi sekitar jam 20.30 saya memang pamit ke mushola untuk sholat Magrib dan Isya; tapi setelah sholat melihat lantai beranda mushola yang luas dan bersih, jadi tergoda untuk merebahkan badan...dan slllep langsung tertidur....hehehe

Saya bangunkan bro Uj yang rupanya nyusul tidur di mushola juga, untuk bersiap-siap menuju Bromo.

Rute yang akan kami tempuh adalah Tulung Agung - Blitar - Kepanjen - Malang - Tumpang - Ngadas - Ranupane/Bromo sekitar 160km.

Kali ini rombongan bertambah menjadi 6 orang karena adik dari Bro Kholik dan dua keponakannya akan ikut serta, rombongan menjadi (1 scorpio, 1 vixion, 1GL max, 1 Kharisma dan 2 skywave).

Menjelang pukul 24.00 tim bergerak meninggalkan Tulung Agung - menuju ke Malang untuk selanjutnya ke Tumpang dan Ngadas. Untunglah dini hari ini cuaca cerah tidak hujan seperti sore dan malam tadi.

Kami membelah pekatnya malam, menembus dingin udara dini hari, jalanan sepi hanya deru motor kami yang memecah hening, lampunya menyorot ke aspal hitam membantu kami mengarahkan ke tujuan.....perjalanan sangat lancar.

Sekitar pukul 02.00 kami sudah tiba di kota Malang yang masih menyisakan sedikit kehidupan malam nya, kami mencari jalan menuju Tumpang, setelah sempat tanya-tanya kami temukan jalan tersebut.

antara tumpang dan ngadas....nunggu kopling dingin ditengah hutan

Kini jalanan mulai mendaki, bahkan ada tanjakan yang sangat panjang mendaki terus mendaki....untungnya jalannya masih aspal jadi masih enak dilibas.

Sampai kita disuatu perempatan dimana tertulis Gn Bromo lurus, kami mengikuti jalan ini, jalannya semakin kecil sampai akhirnya keluar dari pedesaan dan mulai memasuki jalan dimana kiri kanannya hutan atau mungkin kebun, tidak jelas karena gelap dan harus konsen memperhatikan jalan yang semakin rusak.

Semakin jauh kami masuk semakin rusak jalanannya, dan mulai berkelok-kelok menanjak, saya berada di posisi paling belakang saat itu, tidak bisa bergerak cepat karena harus menyesuaikan dengan motor didepan. Bro UJ memimpin rombongan paling depan.

Semakin tinggi kami mendaki semakin dingin suhu udaranya, kiri kanan kami hanya kegelapan dan gerumbul-gerumbul siluet pepohonan, tidak lama kemudian kami meliwati Gapura selamat datang di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru.

Tanjakan2nya semakin menggila, menyebabkan motor matic saya mengalami selip kopling karena koplingnya terlalu panas walaupun di gas motor tidak mau menanjak, jalanan yg rusak menyebabkan kami tidak mungkin mendapatkan ancang2 untuk menanjak, akibatnya motor matic saya seperti main setengah kopling.

Desa Ranu Pani di pagi hari

Akhirnya saya putuskan berhenti kalo saya paksakan juga akan makin fatal, masalahnya karena saya paling belakang sementara teman2 sudah menghilang di balik tikungan, maka saya jadi sendirian berhenti....waah kacau nih ditinggal sendirian. Untung ada HT, saya masih bisa kontak bro UJ untuk berhenti karena saya ada trouble.

Akhirnya mereka datang, tapi pas lampu motor dimatikan....peet gelap total sekeliling kami, hanya suara desau angin, kami berada di atas perbukitan on the way ke desa Ngadas, dinginnya minta ampun...;.dengan bantuan senter saya lihat jam menunjukan 03.30.

Saya bilang ke teman-teman saya perlu dinginin motor dulu biar koplingnya bisa bekerja normal kembali. sebetulnya was-was juga saya melihat kondisi skywave saya ini, hal ini mengingatkan saya kejadian serupa dengan scorpio saya ketika off road ke Cariu, kopling habis dan motor tdk bisa jalan kami baru bisa keluar dari tengah hutan jam 02.00 setelah dapat pertolongan penduduk lokal.

Untunglah hal tersebut tidak terjadi dengan skywave saya, setelah setengah jam berhenti saya coba jalankan lagi motor saya dan ternyat bisa jalan; kini saya minta posisi paling di depan sehingga bisa punya ancang2 untuk nanjak, serta jika terjadi troubel saya tidak ditinggal sendirian hehehehe.

Sayapun memimpin didepan, motor langsung saya tancap gas, motor saya terguncang-guncang hebat melibas jalanan rusak dan menanjak, tapi saya tidak peduli sepanjang dia masih terus bisa memanjat tanjakan2 terjal ini libas terus.

Ranu Pani di pagi hari

Desa Ngadas yang masih terlelap dalam balutan dinginnya malam kami lewati, kami mengarah ke jemplang. Tiba di pertigaan Jemplang maka jika ke kiri akan menuju lautan pasir sedang jika lurus menanjak akan menuju ke Ranu Pane, karena masih terlalu gelap kami tidak turun ke lautan pasir, tapi menuju ke Ranu Pane....hiks jalanan menanjak lagi....motorku kembali selip kopling, terpaksa deh berhenti dulu setengah jam lagi.....

Kemudian saya mencoba lagi menanjak dan akhirnya menjelang Ranu Pane jalanan menurun....fuuhh aman setidaknya sampai di Ranu Pane

Ranu Pani

Kami tiba di Ranu Pane jam 05.00, dengan badan yang kedinginan, suhu di termometer motor saya menunjukan 12 drajat celcius. Sampai di Ranu Pane bingung mau ngapain, desa masih lelap, mau cari tempat duduk semisal warung kopi atau apalah tempat yang nyaman tidak ada..... cari masjid kelihatan kubahnya tapi gak tau jalan masuknya karena berada dibelakang perumahan penduduk.....hehehe

Barulah jam 5.30 ada penduduk yg bisa ditanya, arah ke mesjid tsb, kamipun sholat subuh disana.

Selanjutnya kamipun ke Ranu Pane (Ranu=Danau) sebuah danau yang merupakan salah satu pos lapor sebelum pendakian ke Gunung Semeru. Jalan yang ke Ranu Pane ini jika diteruskan akan tembus ke Senduro dan Lumajang.

Kami mengambil beberapa foto kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Lautan Pasir yang berarti kembali ke Arah pertigaan Jemplang - hiks nanjak lagi. (bersambung)

No comments:

Post a Comment