
Bagi Biker Pemula #5
Persiapan Pengendara.
Selain motor maka sudah tentu pengandara baik Rider maupun Boncenger juga harus melakukan persiapan untuk melakukan solo turing ini.
3.a Kesiapan Fisik dan Mental
Kesiapan Fisik setidaknya menyangkut dua faktor yaitu pertama adalah kesehatan rider dan boncenger, yang kedua adalah ketahanan fisik rider dan bongcenger.
Kalau faktor kesehatan sih itu soal yang tidak bisa ditawar-tawar artinya kalau sedang tidak sehat sebaiknya turing di batalkan atau di tunda, jangan memaksakan diri untuk turing, resikonya terlalu besar.
Mengenai kesiapan Fisik dan mental dalam artian ketahanan fisik maka hal ini sangat diperlukan dalam melakukan solo turing. Mengingat perjalanan dilakukan secara solo dan memakan waktu yang cukup lama sehingga benar-benar dibutuhkan daya tahan fisik dan mental yang kuat. Untuk memperoleh kedua hal tsb sangat dianjurkan untuk melakukan latihan turing kecil terlebih dahulu.
Manfaat dari turing kecil ini adalah untuk mengetahui kemampuan diri kita sendiri, yg menyangkut daya tahan fisik seberapa lama kita mampu berkendaraan seharian dan termasuk efeknya terhadap mental kita, misal bosen, jenuh sehingga kemudian jadi emosi dan lain sebagainya.
Sedikit berbagi pengalaman sebelum saya melakukan solo turing saya yang pertama Jakarta – Surabaya pp sejauh 1.718km, maka saya melakukan beberapa turing kecil sebagai latihan.
Turing kecil yg pertama saya lakukan adalah rute Jakarta – Jonggol – Cianjur – Puncak – Jakarta, total jarak sekitar 220km. Turing kecil ini saya lakukan dengan anak saya (yg nantinya akan jadi boncenger pada turing yg sesungguhnya), dari turing ini saya mencoba melihat daya tahan saya dan juga daya tahan boncenger saya, sehingga kita bisa mengukur kemampuan diri kita sendiri.
Apalagi saat itu musim hujan sehingga kami juga bisa melakukan test jas hujan yg kami miliki, kemudian juga kombinasi treknya yang naik turun dan berkelok membantu saya mengenali karakter mesin motor dan handling stylenya.
Turing kecil berikutnya saya lakukan dengan berputar-putar di jalanan jakarta, pada siang hari yang panas, sama juga ini tujuannya untuk melatih dan mengenal daya tahan fisik dan mental rider + bongcengernya.
Demikianlah dengan melatih diri kita akan mengetahui kemampuan kita baik fisik maupun mental dan dengan sendirinya akan makin mantap dalam mempersiapkan solo turing kita.
3.b Perlengkapan Pengendara
Berbicara mengenai perlengkapan pengendara (Rider dan Boncenger), maka rumusnya adalah cuma satu yaitu keselamatan – Safety. Artinya perlengkapan yang digunakan haruslah yang memberikan tambahan tingkat keselamatan kepada si Rider or Boncenger dibandingkan jika tidak menggunakan perlengkapan tersebut.
Apa saja perlengkapan pengendara (Touring Gear) yang harus digunakan akan diuraikan dibawah ini :
Helm
Helm yang direkomendasikan untuk dipakai dalam turing adalah helm Full Face, seminim-minimnya adalah Full Face untuk rider dan Half Face untuk boncenger.
Dilarang keras menggunakan helm cetok, karena helm ini benar2 tidak safety. Saya sengaja menggunakan kata2 dilarang keras, dan bukan kata2 tidak disarankan – dengan maksud menegaskan bahwa hal ini tidak boleh ditawar-tawar lagi, harga mati. Soalnya kalo sudah menyangkut urusan nyawa sudah seharusnya tidak ada toleransi, karena hidup atau mati kan gak ada toleransinya juga....gak mungkin kan setengah mati atau tiga perempat hidup. Mati ya mati, hidup ya hidup gitu loh maksudnya.
Pilihlah helm yang pas dikepala, sehingga nyaman dipakai, jangan pakai yang terlalu kecil karena nanti kepala kita serasa di press, sebaliknya jangan pakai yang terlalu longgar nanti oblak-oblak ketiup angin.
Pilihlah helm yang punya setidaknya standar SNI (Standar Nasional Indonesia – CMIIW), lebih baik lagi kalo yang punya sertifikat standar internasional atau luar negeri. Sudah barang tentu harganya lebih mahal.
Contohnya adalah helm-helm yg sudah bersertifikasi DOT (Departement of Transportation) untuk Amerika, atau sertifikasi ECE untuk Eropa ataupun sertifikasi yang dikeluarkan oleh SNELL Foundation. Bahkan menurut sumber dari internet seharusnya usia pakai helm adalah 5 tahun, jadi setiap 5 tahun sekali kita harus beli helm baru dan helm yang lama ini harus dihancurkan.
Gunakanlah kaca helm yang berwarna bening, memang benar kaca helm bening untuk siang hari akan terasa panas karena silau sinar matahari, namun pada saat malam hari ataupun pada saat hujan, kaca bening memberikan jarak pandang yang lebih baik. Lagipula dengan kaca bening mata kita masih bisa terlihat oleh orang lain sehingga masih bisa main mata.....hehehe (maksudnya eye contact gitu loh dengan pengendara lain)
Pakailah selalu Helm dengan rapi, artinya ikatkan tali helm pada pengancingnya dengan baik. Jangan biarkan talinya tidak terkancing dan kleweran berkibar-kibar kena angin, selain mengganggu pemandangan hal ini juga menyebabkan helm bisa tidak berfungsi dengan baik pada saat terjadi kecelakaan, misal helm terlepas dari kepala dan lain sebagainya.
Balaclava
Ini adalah semacam penutup kepala yang mirip digunakan oleh para teroris atau oleh para Ninja kali ya. Kegunaan balaclava sendiri sebenarnya untuk menyerap keringat dikepala agar tidak langsung terserap ke busa helm, sehingga helm tidak lembab dan basah tetapi tetap kering dan nyaman.
Selain itu karena balaclava ini menutupi kedua telinga maka benda ini cukup efektif meredam dingin, ini saya rasakan sendiri saat kembali dari turing garut yang harus melintasi pegunungan pada tengah malam.
Demikian juga dengan asap dan debu bisa terkurangi kemungkinan terhisap oleh hidung disebabkan pengenaan balaclava ini.
Buat yang belum terbiasa mengenakan balaclava ini mungkin pada awalnya akan terasa tidak nyaman, tapi kalau sudah terbiasa malah pinginnya pake terus benda yang satu ini.
Pilihan balaclava bermacam-macam ada yang bahannya cukup tebal ada yang tipis, ada juga yg dilengkapi busa filter udara dibagian hidung.
Kebetulan saya memiliki kedua jenis balaclava ini, dan saya lebih suka pakai yang bahannya agak tipis karena agak lebih nyaman dikepala, kalau yang tebal dikepala jadi agak terasa ngepres ketika pakai helm. Tapi untuk nyerap keringatnya lebih baik yang agak tebal sih.
Jadi pilihannya tergantung anda sendiri. Mengenai harga cukup bervariasi yang saya punya harganya sekitar Rp 40 ribuan.
Jacket
Jacket yang ada saat ini sangat beragam baik jenis bahan maupun modelnya. Dari bahannya saja bisa bermacam-macam misal Kulit asli, Kulit imitasi (kaleb?), Goretex, parasit, jeans, kain tebal dlsbnya. Namun konon dikalangan biker jacket yang terbaik tetap jacket kulit asli.
Bahan yang sedang naik daun saat ini katanya adalah Goretex, bahan ini konon cukup baik menahan angin tetapi tidak membuat tubuh jadi gerah, istilahnya bahan ini bisa bernafas (breathable).
Mengenai model sebaiknya pilih jacket yang kerahnya bisa menutupi leher kita, biasanya restletingnya sampai ke leher. Tujuannya agar bisa menahan terpaan angin dileher kita.
Pilihlah jacket yang sebisa mungkin bentuknya ketat dibadan, tidak longgar sehingga ketika dijalan jacket kita tidak menggelembung dan berkibar-kibar.
Lebih baik lagi jika dibagian-bagian tertentu jacket tersebut ada tambahan penguatnya (padding?) misal dibagian siku, dan bagian bahu. Mengenai harga semakin baik bahannya tentunya semakin mahal.
Saya sendiri saat ini hanya menggunakan jacket dari bahan kain tebal sebagaimana terlihat dalam foto. Pengennya sih beli yang lebih baik lagi (jacket kulit misalnya) tapi harganya itu yang gak kuat hehehe........
Body Protector
Yang saya maksud dengan body protector disini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai rompi penahan angin (wind break), karena body protector yg sebenernya sih seperti yang ada di baju pembalap motor, ada punuk untuk melindungi tulang belakang segala.
Sebenarnya jika jacket anda sudah cukup mumpuni untuk menahan angin, maka body protector ini tidak seberapa diperlukan. Saya menggunakan body protector ini lebih untuk menahan terpaan angin, maklum jacket saya hanya terbuat dari kain. Selain itu dengan pakai body protector yang berbentuk seperti rompi ini penampilan jadi kelihatan lebih macho hehehe.
Bahan maupun model body protector pun bermacam-macam. Pilihlah yang sesuai dengan selera dan budget anda.
Yang saya gunakan saat ini terbuat dari bahan semacam kulit imitasi, dan dibagian punggungnya ada scotlite nya, harganya sekitar Rp 45.ribuan.
Glove (Sarung Tangan)
Sarung tanganpun bahan dan modelnya bermacam-macam. Pilihlah yang modelnya adalah Full (jari-jari tertutup sepenuhnya) jangan yang half (ujung jari-jari menyembul dari glove). Memang benar tampilan yang half sangat impresif karena jadi seperti anak metal kalau kita pakai sarung tangan tersebut. Namun dari sisi safety sarung tangan half tidak sebaik sarung tangan full dalam memberikan perlindungan keselamatan.
Bahan yang digunakan sarung tangan ini bisa berupa kulit asli, kulit imitasi, kain, ataupun kombinasi kain dan kulit dan lain sebagainya.
Saya sendiri saat ini menggunakan sarung tangan merk Eiger yang terbuat dari kombinasi antara kulit dan kain. Saya suka menggunakannya karena sarung tangan ini ketat ditangan dan jari2 (sehingga mencet tombol hp masih gampang), bagian kulitnya (bagian telapak dan bagian bawah jari-jari) mengcengkram grip handel stang dengan baik - tidak licin, sedangkan bagian kainnya (bagian atas dan sisi jari2) memungkinkan angin menerobos – jadi tangan tidak gerah (panas). Dan yang terutama harganya cukup terjangkau Rp 50 ribuan waktu itu (th2005)
Saya sarankan sih kalau punya uang beli aja yang bagus, makin bagus berarti kan makin safety gitu loh.
Celana Touring
Celana turing ini berguna untuk melindungi bagian bawah tubuh dari pinggang ke bawah (paha dan kaki) agar jika terjatuh dan bergesekan dengan aspal jalan maka gesekan tsb tidak sampai menggores kulit. Selain itu celana turing ini cukup baik untuk melindungi paha dan kaki dari terpaan angin, dan karena terbuat dari kulit imitasi untuk sekedar hujan rintik-rintik lumayanlah melindungi (tidak tembus). Bentuk celana turing seperti kaki celana sampai ke pinggang, terbuat dari bahan kulit imitasi, dibagian lutut diberi padding untuk perlindungan.
Contoh gambar celana turing dapat dilihat di web site baikerboi http://www.baikerboi.com/ silahkan kunjungi web site tersebut bila ingin membeli celana turing tsb.
Apakah kita harus menggunakan celana turing ini untuk bersolo turing? Jawabnya tidak harus, tetapi akan lebih safety jika memakainya. Saya sendiri punya celana turing namun saya belum pernah memakainya, saya cukup pakai celana jeans saja kalau pas turing. Karena saya merasa tidak terlalu nyaman jika menggunakan celana turing ini mungkin karena belum terbiasa atau karena ukurannya yang kurang pas.
Safety Shoes
Guna melindungi kaki dari berbagai hal yang tidak diinginkan maka selama turing gunakanlah selalu sepatu. Yang terbaik adalah menggunakan sepatu yang memang dirancang untuk turing sepeda motor (bentuknya seperti sepatu boots terbuat dari kulit-mirip yg dipakai cowboy2 amerika). Jika tidak ada maka bisa menggunakan safety shoes. Pilihlah sepatu yang modelnya sampai menutup mata kaki, sebaiknya pilih yang tidak menggunaka tali sepatu.
Jika tidak punya juga safety shoes maka gunakanlah sepatu lainnya (misal sepatu olahraga – kets, sneakers dslbnya), yang terpenting kaki tertutup. Jangan menggunakan sandal gunung apalagi sandal jepit.
Jas Hujan (hanya dipakai saat hujan)
Saya masukkan jas hujan ini sebagai turing gear, karena mau tidak mau jika hujan maka jas hujan ini musti dipakai untuk bisa meneruskan turing dalam kondisi hujan. Soalnya gak mungkin setiap kali hujan terus kita berhenti untuk berteduh baru setelah reda kita jalan lagi, kapan nyampainya?
Turing saya yang pertama dilakukan dalam musim hujan dan memang setiap hari kami kehujanan. Disinilah jas hujan menunjukan peranannya sebagai turing gear.
Pilihlah jas hujan yang terdiri dari dua pieces yaitu celana dan jas. Jangan menggunakan ponco sebagai jas hujan pada saat naek motor. Saya pernah melihat sendiri seorang biker jatuh karena ujung ponconya tersangkut ke gear rantai motor.
Pilihlah jas hujan dengan sistem jahitan hot press (sambungannya dilakukan dengan dipress bukan dengan dijahit).
Ukuran jas hujan sebaiknya juga disesuaikan, karena biasanya kita tetap menggunakan jacket kita pada saat menggunakan jas hujan ini maka cari jas hujan yang sedikit lebih besar. Jangan terlalu pas di badan karena nanti gerakan kita menjadi terhambat dan terasa tidak nyaman.
No comments:
Post a Comment